8 Karakter yang Dicari Oleh Perusahaan/Instansi dari Calon Karyawan

Dulu ketika saya baru lulus kuliah, saya seperti kebanyakan fresh graduate diluaran sana yang mencari lowongan kerja baik secara online (membuka situs lowongan kerja) maupun secara offline (Koran, mading, dan teman-teman).
Karakter karyawan
sumber gambar: foorus.wordpress.com

Hal ini terjadi dibulan pertama hingga ketiga. Selama itu saya menemukan banyak sekali lowongan kerja dengan jumlah mungkin diatas 1000 jenis loker baik yang sesuai dengan bidang/keahlian/yang saya sukai bahkan sampai loker yang nyeleneh model MLM ^^.

Jika dilihat dari jumlah loker yang saya temui maka saya kurang setuju jika ada orang yang bilang bahwa “mencari kerja itu susah”, buktinya hanya dalam 3 bulan saya bisa menemukan loker sebegitu banyak. Mungkin kalimat yang pas yaitu “mencari kerja itu gampang. Namun, untuk lolosnya yang sedikit sulit”.

Betul?.............

Setiap kali menemukan loker maka saya memilah yang sesuai dengan bakat/minat/skill yang saya punya, itu pun akan saya reduksi lagi sesuai dengan persyaratan yang diminta perusahaan/instansi apakah saya memenuhi atau tidak.

Kira-kira dari setiap hari menemukan 10 loker, yang sesuai dengan saya hanya 3 sampai 6 loker saja. Dan uniknya 50% dari loker yang saya daftar mengantarkan saya ke tahap wawancara. Nah justru disini lah masalah terbesar yang saya hadapi.

Dimana pada tahap ini yang membuat saya terlempar alias belum diterima *_*. (oiya jangan sekali-sekali bilang TIDAK DITERIMA pada sebuah loker, namun yang tepat adalah BELUM DITERIMA), ingat ucapan adalah do’a. So ucapkanlah yang bagus-bagus.

Baca juga : cara menggapai cita-cita

Kembali kepermasalahannya. Banyak perusahaan yang belum bisa menerima saya ketika selesai mengikuti tes wawancara dan ini terus menerus terjadi. Dari situasi tersebut saya bertanya-tanya apa yang salah dengan saya mengapa selalu gagal di tahap tatap muka ini.

Saya searching sana-sini, tanya sana-sini, dan latihan terus menerus di depan cermin hingga pada akhirnya curhat pada teman yang menempuh S2 bidang psikologi. Ketika saya cerita panjang lebar denganya ternyata dari 8 karakter yang diminta oleh sebuah perusahaan kepada calon karyawannya, saya hanya bisa menunjukan 1 sampai 3 karakter yang dicari saat wawancara.

What?....hanya karena itu 0_0. Teman saya itu pun menyarankan saya mencari buku tes psikotes dan buku-buku psikologi yang membahas karakter, lalu pelajari. Dari buku yang saya baca, ternyata ada 8 karakter yang selalu di ujikan oleh perusahaan/instansi dan seorang karyawan harus punya karakter tersebut.

Jika kamu yang pernah mengikuti tes psikotes dan mengerjakan soal wartegg (melengkapi gambar) maka kamu akan sadar bahwa tes tersebut juga bertujuan untuk melihat 8 karakter calon karyawan.

Nah berikut ini merupakan 8 karakter yang harus kamu punya lalu tunjukan, agar kamu diperebutkan oleh perusahaan/Instansi.

1. Kelincahan


Siapa yang tidak suka dengan individu yang selalu bergerak menuju perbaikan baik dalam kehidupan pribadi maupun karir. Karakter ini pula yang disukai oleh sebuah perusahaan/instansi kepada seorang karyawan maupun calon karyawan yang akan bekerja.

Karakter lincah akan menjadikan individunya sigap dalam melihat peluang yang tidak disadari oleh orang lain bahkan pesaing. Ini sangat berguna sekali untuk kemajuan sebuah perusahaan atau instansi, sehingga tidak heran jika ada sebuah perusahaan yang benar-benar menuntut pekerjanya bersikap lincah namun penuh perhitungan.

2. Kebebasan


Karakter kebebasan disini bukan semau udel kamu. Tetapi tidak terhalang, terganggu. Sehingga dapat bergerak, berbicara,, berbuat, mengemukakan pendapat yang mengarah pada kemajuan diri dan perusahaan/instansi tempat kamu bekerja.

Banyak seorang karyawan melangar arti kebebasan itu sendiri dimana bekerja tidak sesuai dengan aturan yang ada. Karyawan model ini juga yang terkadang tidak berkembang/jalan di tempat.

Nah, apa jadinya jika kamu sebagai calon karyawan saja sudah menunjukan sifat kebebasan yang negatif (pakai baju seenaknya/gak formal, kecuali industri kreatif) saat wawancara.

3. Kemauan (Tekad)


Ada orang yang tidak memiliki tekad/kemauan yang kuat. Ini bisa terlihat ketika mengalami masalah atau ada masukan dari orang lain sehingga membuat apa yang sudah ia kerjakan dibatalkan.

Parahnya masukan dari orang lain diambil mentah-mentah tanpa dicerna lagi. Padahal masukan dari orang yang bersangkutan belum tentu benar bahkan bisa menyesatkan. Memang dalam melakukan sesuatu terkadang kita memerlukan masukan dari orang lain untuk memperbaiki kinerja dan produk/jasa yang dihasilkan agar menjadi lebih baik lagi.

Namun ini kurang diperhatikan oleh banyak pekerja dimana masukan saat membangun sebuah hal baik produk jasa akan cepat diubah karena masukan dari orang lain. Perhatikan apa yang menjadi indikator kamu mengerjakan hal tersebut. Jika sudah di dukung pengalaman, teori, contoh, prosedur yang benar dan tepat maka jangan hiraukan masukan dari orang lain.

Keputusan ini membutuhkan tekad yang kuat bahwa apa yang kamu kerjakan pasti bisa berhasil pada waktunya dan berani mengabaikan argument yang kurang membangun dari orang lain.

4. Kokoh (konstruksi yang kuat)


Sebenarnya saya kurang sependapat dengan kata kokoh, karena ketika saya cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kokoh tidak ada yang ada kata “Kukuh”. Karakter kukuh juga sangat diperhatikan oleh sebuah perusahaan/instansi apakah seorang calon karyawan mempunyai karakter ini.

Karakter kokoh sangat berguna jika seorang karyawan menemui kendala dalam bekerja sehingga tidak gampang menyerah. Untuk mengukur sifat/karakter ini biasanya seorang HRD akan mengajukan sebuah pertanyaan yang umum dan bisa di jawab oleh pelamar.

Secara bersamaan HRD akan menyangkal jawaban tersebut yang sudah jelas-jelas jawabannya adalah benar. Ini bertujuan apakah seorang calon karyawan memiliki karakter kokoh dengan pendiriannya dan tidak gampang hancur oleh faktor eksternal.

Nah loh, kamu pernah mengalaminya? :)

5. Ketepatan memecahkan masalah


Apa yang kamu lakukan jika menghadapi sebuah masalah? Baik yang besar, sedang, maupun kecil? memikirkan solusi lalu action (bertindak) atau malah sebaliknya menggerutu dan depresi.

Depresi itu wajar namun kebanyakan orang kebablasan. Bahkan ada yang sampai bunuh diri (amit-amit ya jangan sampai). Selagi kita masih hidup sudah pasti kita akan menemukan banyak sekali masalah dan kepahitan hidup.

Baca juga : kunci terhindar dari kesulitan hidup zaman ini

Tuhan memberikan cobaan bukan untuk diumpat, namun dengan cobaan itu apakah kamu bisa melewatinya dengan baik dan mendekatkan diri kepadanya. Karakter ketepatan memecahkan masalah harus dimiliki oleh seorang calon karyawan agar apabila telah ditetapkan menjadi pekerja dan menemukan masalah dalam bekerja bisa memecahkan secara tepat.

6. Kesederhanaan (Bersahaja) yang menyuguhkan realita


Detail itu bagus namun bukan berlebih-lebihan. Banyak orang yang melakukan hal secara berlebih-lebihan atau kurang bersahaja. Jika ini dilakukan oleh seorang karyawan maka akan kurang terkesan profesional.

Kamu pernah melihat ada orang yang menawarkan sebuah produk yang berlebih-lebihan baik keunggulan, bonus, manfaat, dan sebagainya namun pada nyatanya tidak sesuai realita. Ini sangat bahaya karena dapat meninggalkan kesan buruk dari konsumen dan mereka akan kapok untuk membeli produk atau menggunakan jasa dari orang yang bersangkutan.

Faktanya ini juga terjadi pada diri seseorang, mereka menciptakan kesan yang berlebih-lebihan ketika berjumpa dengan orang lain mungkin bahasa saat ini disebut lebay. Lebay, bukannya membentuk kesan baik namun akan menciptakan kesan tidak profesional.

Jadi masih mau kah kamu melakukan hal yang kurang bersahaja?

7. Detail


Pernahkah kamu melihat sebuah produk yang di ciptakan dengan detail sampai bagian-bagian terkecilnya terkesan sempurna. Walaupun di dunia ini tidak ada yang sempurna namun karakter detail sangat ditekankan oleh sebuah perusahaan/instansi untuk dimiliki oleh seorang karyawan.

Dengan karakter detail maka seorang karyawan akan mengerjakan segala pekerjaan sampai bagian terkecil sekalipun akan diusahakan diselesaikan dengan baik. Coba kamu membandingkan antara sebuah produk yang dikerjakan dengan detail dan produk yang dibuat dengan ala kadarnya, jika kamu diminta untuk memilik mana produk yang kamu pilih?

Perusahaan juga begitu, mereka akan merekrut seorang karyawan yang memiliki karakter detail karena hasil output produk maupun jasa dari perusahaan akan bernilai dimata konsumen.

8. Kebesaran dan Kebijaksanaan


Karakter terakhir yang yang dicari oleh sebuah perusahaan atau instansi dari seorang calon karyawan adalah kebesaran hati untuk menerima kegagalan. Jika seorang karyawan memiliki karakter ini tidak akan membuat yang bersangkutan berlama-lama meratapi kegagalan yang menimpahnya.

Karakter ini akan sangat bagus jika dipadukan dengan sifat bijaksana yang selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya) untuk keluar dari kegagalan yang terjadi untuk segera bangkit.

Sebagai penutup: karakter apa saja yang ada didalam diri kamu? usahakan tunjukan karakter tersebut kepada para perekrut jika perlu secara menyeluruh dan buat terkesan mereka sehingga kamu menjadi rebutan dalam arti talenta yang akan berkembang dimasa mendatang.

Selamat bereksperimen dan menunjukan karakter yang kamu miliki.

Postingan ini membahas “Karakter yang banyak dicari oleh sebuah perusahaan/instansi” dari calon karyawan. Jika dirasa bermanfaat silahkan share, terimakasih sudah berkunjung.

Mungkin kamu tertarik : Cara Meningkatkan Peluang Sukses (Bukan Teori) Siapa Pun Bisa Melakukan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »