Sebenarnya malas itu wajar bagi manusia.
Mengapa?...Manusia merupakan mahluk yang menjadi tempatnya malas dan lalai. Bahkan dalam ajaran agama pun ini sudah disebutkan.
Sehingga kemungkinan tidak mengapa timbul rasa malas pada waktu atau situasi tertentu.
Yang jadi masalah adalah kebanyakan orang menuruti rasa malas yang timbul pada diri baik dalam keadaan penting maupun situasi lenggang.
Ini bahaya! Kita tidak akan bisa berkembang jika selalu menuruti rasa malas yang timbul. Coba pikirkan mana ada orang kaya pada awalnya malas dalam memulai usaha dan karir yang ia jalani.
Mungkin ada contoh jika kamu melihat dilapangan, namun menurut saya itu adalah waktu untuk menikmati jeri payah yang sudah ia lakukan, jadi bukan malas.
Kita juga tidak tahu apakah diluar pengamatan kita orang kaya tersebut melakukan hal yang sama (bermalas-malasan).
Bisa jadi tidak, bukan? Toh kamu gak memperhatikan dia selama 24 jam kan.
Nah, jika kamu sering merasa malas ketika akan melakukan sesuatu seperti belajar, memulai usaha, maupun memulai karir, mungkin cerita dibawah ini bisa mengubah pola pikir kamu.
Baca juga: kamu sudah pantas jadi sukses?
Bahaya Sifat Malas (Pemalas)
sumber gambar: glowville.wordpress.com
Penting! : Saya tidak menyarankan kamu percaya pada teori evolusi terutama yang mengatakan bahwa Manusia berasal dari kera. Namun yang mau saya sampaikan pesan dari ini adalah bahwa sifat malas bisa berdampak buruk bagi hidup kita.
Bagi kamu yang muslim pastinya sudah tahu juga bahwa Nabi Muhammad SAW juga selalu berlindung dari sifat malas, padahal sudah terbukti bahwa beliau merupakan manusia mulia yang tanpa memiliki sifat buruk terutama malas.
Bagaimana dengan kita yang punya banyak kesalahan namun kurang memperhatikan hal ini.
Oke tanpa lama lama berikut kutipan singkatnya;
"J. B. de Lamarck menyatakan bahwa mahluk hidup akan menyesuaikan diri baik secara fisiologis maupun morfologi. Organ tubuh seperti (otak, otot, etc) yang sering digunakan akan berkembang. Sementara itu, organ tubuh mahluk hidup yang jarang digunakan atau tidak digunakan akan mereduksi (hilang secara perlahan) bahkan menghilang total.
Peristiwa tersebut diberi istilah use and disuse. Bahayanya! sifat ini akan diwariskan ke generasi selanjutnya (keturunan), nah loh....
sumber gambar: google image
J. B. de Lamarck memberikan contoh mahluk hidup yang mengalami ini adalah jerapah. Ia mengumpamakan pada awalnya zarapah/jerapah memiliki leher pendek sehingga sulit dalam menggapai dedaunan yang ada diatas pohon.
Untuk bertahan hidup zarapah/jerapah selalu berusaha mencapai daun yang tinggi sehingga titik fokus adaptasi berada dileher dan dengan berjalannya waktu lehernya menjadi panjang. Seperti yang kita lihat saat ini, leher jerapah panjang dan memudahkannya dalam menggapai daun.
Baca juga: mental pecundang yang berdampak pada karir
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita tidak boleh malas. Jika kita perhatikan hewan tersebut menggunakan insting berfikirnya bagaimana untuk mendapatkan daun yang berada diatas pohon.
Kita sebagai mahluk yang diciptakan tuhan dibekali dengan otak yang kemampuannya sangat luar biasa. Namun sayangnya, otak ini banyak orang yang jarang menggunakan secara maksimal bahkan malas untuk digunakan.
Rasa malas pada awalnya hanya berada dipikiran, jika rasa malas ini dituruti maka angota tubuh lain akan mengikutinya pula. Ini sangat bahaya, semua organ tubuh manusia akan mengikuti apa yang ia pikirkan termasuk pikiran malas.
Dengan berpikir malas maka semua / apa pun yang akan kamu lakukan tidak ada gairah untuk melakukannya.
Jadi jangan salahkan orang atau keadaan jika orang lain seiring berjalannya waktu akan berkembang (kaya/bertambah pintar/naik jabatan) sementara kamu tetap sama.
Alat untuk memotong seperti pisau / golok / parang tidak akan tajam jika pemiliknya malas dalam mengasah alat tersebut.
Begitu juga dengan otak. Otak akan mengalami kemunduran jika jarang digunakan oleh pemiliknya yang lebih bahaya adalah bisa pikun (kemunduran fungsi otak).
Lalu bagaimana agar kita terhindar dari sifat malas?
Untuk menghindari sifat ini ada banyak cara yang bisa kamu lakukan baik yang ringan sampai yang berat. Seperti mengubah niat untuk menjadi individu yang lebih baik lagi, bergaul dengan orang-orang yang tepat, mengerjakan pekerjaan yang disukai, serta bergabung dengan komunitas yang bisa membantu kamu menjalani hari dengan baik.
Percayalah, sifat malas yang selalu dituruti akan kamu rasakan dampak negatifnya di masa mendatang. Mungkin satu atau enam bulan tidak akan terasa namun kamu akan menyesal pada waktunya.
Nah itulah bahaya sifat malas untuk hidup kita. Jangan jadikan sifat ini sebagai sifat yang mendominasi karakter kamu, Ingat! semua perbuatan tergantung dari pikirannya. Jika pikiran berdominasi sifat malas bisa dijamin hidup kamu tidak akan berkembang.
Mungkin kamu tertarik : menuju tak terbatas dan melampauinya